Jejak Para Perintis: Kisah di Balik Berdirinya PDGI dan Peran Kunci Tokohnya

Setiap organisasi besar memiliki jejak sejarah yang dipahat oleh visi dan dedikasi para perintisnya. Begitu pula dengan Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), organisasi profesi yang menjadi payung bagi ribuan dokter gigi di seluruh Nusantara. Kisah berdirinya PDGI adalah cerminan semangat perjuangan dan komitmen untuk memajukan profesi kedokteran gigi di tengah situasi yang penuh tantangan pasca-kemerdekaan.


Momen Penting di Tengah Gejolak: Bandung, 1950

Pendirian PDGI tidak lepas dari inisiatif sekelompok dokter gigi di Bandung yang merasa perlu adanya wadah resmi untuk profesi mereka. Pada tanggal 22 Januari 1950, sebuah pertemuan bersejarah berlangsung di Hotel Savoy Homann, Bandung. Ini adalah masa-masa yang masih penuh ketidakpastian politik dan keamanan di Indonesia, bahkan di Bandung sendiri, kelompok bersenjata masih menebar teror sehari setelah pertemuan tersebut. Namun, semangat para dokter gigi ini tak surut.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh tiga belas orang dokter gigi, yang memiliki visi serupa untuk membentuk sebuah organisasi profesi yang kuat dan berwibawa. Merekalah para perintis yang menorehkan tinta emas dalam sejarah kedokteran gigi Indonesia.


Tokoh Kunci di Balik Pendirian PDGI

Dari pertemuan vital tersebut, muncullah kepengurusan sementara yang menjadi pondasi awal PDGI. Sosok yang paling menonjol dan menjadi motor penggerak inisiatif ini adalah R.G. Soeria Soemantri. Beliau terpilih sebagai Ketua pertama PDGI.

Berikut adalah susunan kepengurusan sementara yang disepakati dalam pertemuan tersebut:

  • Ketua: R.G. Soeria Soemantri
  • Wakil Ketua: F.H. Lie
  • Penulis: R.M. Soelarko
  • Bendahara: Siem Kie Liat

Para tokoh ini, bersama dengan sembilan dokter gigi lainnya yang hadir di pertemuan itu, adalah pionir yang meletakkan dasar bagi pengembangan ilmu dan praktik kedokteran gigi di Indonesia. Mereka tidak hanya melihat kebutuhan akan wadah profesi, tetapi juga memiliki pandangan jauh ke depan untuk membangun standar, etika, dan kemajuan ilmu kedokteran gigi yang kala itu masih sangat terbatas.


Visi Awal dan Perkembangan Selanjutnya

Pada awal berdirinya, PDGI Bandung ditetapkan sebagai cabang pertama, dengan harapan akan menjadi pelopor bagi pendirian cabang-cabang PDGI di kota-kota lain di seluruh Indonesia. Visi awal PDGI adalah menjadi satu-satunya organisasi profesi dokter gigi yang profesional dan berwibawa.

Sejak saat itu, PDGI terus berkembang pesat. Dari sebuah pertemuan kecil di tengah gejolak revolusi, PDGI tumbuh menjadi organisasi besar dengan struktur yang kuat, mulai dari tingkat pusat hingga cabang di seluruh Indonesia. Organisasi ini telah menjadi Country Member pada berbagai organisasi dokter gigi internasional seperti Asia Pacific Dental Federation (APDF/APRO) dan FDI World Dental Federation, menunjukkan pengakuan terhadap peran dan kontribusinya di kancah global.

Jejak para perintis yang digagas oleh R.G. Soeria Soemantri dan rekan-rekannya terus menjadi inspirasi bagi PDGI hingga saat ini. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang telah meletakkan fondasi kokoh bagi profesi dokter gigi Indonesia, memastikan senyum sehat bagi seluruh masyarakat.

You may also like...